Sabtu, 26 September 2015

Kvyat: Waktu Tercepat Tak Berarti Apa-Apa



Sixth Gear - Daniil Kvyat mengungkapkan bahwa tidak ada artinya menjadi tercepat pada FP2 GP Jepang kemarin yang diganggu turunnya hujan. Kvyat sendiri berharap cuaca bersahabat selama race weekend. Hujan turun selama sesi latihan bebas kemarin di sirkuit Suzuka, tetapi ketika ia tercepat kedua di sesi FP1 dan menguasai FP2 di sore hari, dia tidak berpindah melihat namanya ada di urutan teratas.

Disamping itu, ia puas dengan keseimbangan mobilnya di lintasan basah, dia tidak berharap apapun pada sesi kualifikasi. "Jujur, hari ini tak berarti apapun. Ini tidak akan terlalu buruk jika tampil dibawah hujan dan tidak ada masalah sama sekali, namun aku tak memikirkan bila cuacanya seperti ini". Pembalap asal Rusia tersebut juga mengungkapkan bahwa trek sangat licin terutama saat gerimis dan beberapa titik dimana pembalap rentan berbuat kesalahan.

Dikutip dari crash.net

Hayden: Pertimbangan Pindah ke Superbike 50-50


Sixth Gear - Berdasarkan rumor yang berkembang terkait masa depannya, Nicky Hayden mengatakan bahwa kemungkinan untuk ikut Superbike masih 50-50. Juara musim 2006 tersebut sudah berbicara dengan sejumlah tim  kejuaraan berbasis production-based motorcycle tersebut usai 2 musim yang mengecewakan di kelas Open. Hayden dirumorkan akan satu tim dengan Michael van der Mark dibawah tim Ten Kate.

Usai menempati urutan 22 pada FP2 kemarin, The Kentucky Kid mengungkapkan bahwa bukan rahasia lagi ia sudah berbicara dengan sejumlah tim di Superbike dan berpikir bahwa bergabung dengan pabrikan yang cocok dengannya akan menjadi hal yang menarik. Bahkan, Hayden tidak punya opsi menarik di MotoGP saat ini. Hayden juga emoh kalau diminta jadi test rider.

Hayden sendiri merupakan penggemar Superbike, saat ia masih kecil ia mengagumi Scott Russell. Kembali mengenai rumor masa depannya, jika ia tidak dapat satu kursi di Superbike, kembali ke seri nasional Amerika menjadi pilihan, dimana ia menjadi juara tahun 2002 sebelum bergabung dengan Repsol Honda setahun berselang.

Dikutip dari crash.net

Dovi: Ini Bukan Hari Saya



Sixth Gear - Harapan Andrea Dovizioso untuk mengawali race weekend GP Aragon akhir pekan ini tidak sesuai dengan kenyataan usai menjadi yang tercepat kedelapan pada sesi latihan bebas kemarin. Dovi hanya mencatatkan waktu 1 menit 48,575 detik pada sesi FP2, unggul 0,051 detik dari rekan setimnya, Andrea Iannone. "Ini bukan hari yang bagus untuk kami, meskipun gap-nya tidak terlalu jauh dengan posisi kedua. Sore ini (25/9) kami menghadapi sejumlah masalah dan kami tidak bisa menempuh banyak lap yang kami inginkan. Dalam beberapa hal, kami tetap berpikir postif dan banyak yang harus kami lakukan agar dapat kompetitif besok (26/9)."

Masalah elektronik, terutama bagian mapping, menjadi penyebab mengapa ia finish kedelapan pada sesi FP2. Timnya belum menemukan solusi yang memuaskan saat itu dan tidak memungkinkan untuk mendapatkan set-up yang cocok.

Dikutip dari crash.net

Jumat, 18 September 2015

Hanya Gara-Gara Nama Belakang "Rossi"

(atas) Alexander Rossi saat mengikuti GP2 musim ini
(bawah) Valentino Rossi saat tampil di MotoGP

Sixth Gear - Disela-sela gelaran F1 GP Singapura akhir pekan ini muncul cerita terkait dengan pembalap yang melakoni debutnya akhir pekan ini, Alexander Rossi. Hanya gara-gara nama belakangnya mengakibatkan sejumlah fans MotoGP di Indonesia salah paham. Kok bisa?

Semua berawal dari sebuah grup Facebook ketika salah satu member mengunggah foto tandem Rio Haryanto di Caterham Racing musim lalu ini tampil dalam sesi FP1. Celakanya, si member ini hanya mencantumkan nama belakangnya dalam postingannya. Otomatis, sejumlah member lainnya menduga kalau Rossi yang dimaksud adalah Valentino Rossi. Bahkan fanpage Formula One Indonesia sampai-sampai posting soal salah paham tersebut.


Memang nama belakangnya sama, namun keduanya berasal dari keluarga, negara, dan kompetisi yang berbeda. Alexander Rossi (lahir di Auburn, California, Amerika Serikat pada 25 September 1991) saat ini tampil di GP2 bersama tim Racing Engineering dan juga ikut 5 dari 7 seri Formula 1 tersisa musim ini. Sedangkan Valentino Rossi (lahir di Urbino, Italia, 16 Februari 1979) saat ini memuncaki klasmen sementara MotoGP musim ini. Pembalap dengan julukan The Doctor tersebut sudah meraih 9 gelar juara di 3 kelas berbeda (1x di 125 cc, 1x di 250 cc, dan 7x di 500 cc/MotoGP).

Ah sudahlah...

Sumber foto: @gp2_official on Instagram dan Facebook

Preview GP Singapura



Sixth Gear - Balapan Formula 1 akhir pekan ini berlangsung di sirkuit jalan Marina Bay, Singapura. Balapan di sirkuit jalan raya yang terletak di Marina Bay ini digelar pada malam hari sejak 2008 dan menjadi pionir balapan malam di Formula 1, lalu diikuti oleh GP Bahrain tahun lalu.

Jika anda amati secara seksama sepintas sirkuit Marina Bay sama seperti Montecarlo (Monaco) maupun Valencia Street Circuit (Spanyol), karena sama-sama terletak di area sekitar pelabuhan. Tidak seperti Montecarlo yang lambat dan menantang, Marina Bay justru termasuk kategori medium (antara cepat dan lambat). Selain itu, sirkuit ini memiliki 4 trek lurus, diantaranya pada home straight, sepanjang Raffles Boulevard (antara tikungan 5 dan 7, namun trek lurus ini tidak benar-benar lurus karena ada tikungan 6), St. Andrews Road (antara tikungan 9 dan 10) dan Esplanade Drive, jembatan yang menghubungkan antara tikungan 13 dan tikungan 14. Selain itu, beberapa bangunan ikonik seperti the Esplanade serta Singapore Flyer letaknya tidak jauh dengan sirkuit, sehingga menambah daya tarik GP Singapura itu sendiri.

Untuk menjaga keaslian permukaan aspal sirkuit, grip ban mesti diperhatikan secara serius sejak sesi latihan bebas pertama dan renovasi lintasan yang ekstrim menjadi perhatian sendiri bagi pembalap. Selain itu, set-up mobil harus dalam setingan yang sesuai dengan perubahan tingkat grip, temperatur yang berubah-ubah dan permukaan lintasan yang tidak rata. Selain itu, rem mobil juga bekerja lebih keras disini meskipun tidak sekeras Montecarlo, karena suhu udara yang berubah-ubah.

Lewis Hamilton, yang datang ke GP Singapura dengan keunggulan 53 poin dari rival sekaligus rekan setimnya, Nico Rosberg, memiliki ambisi untuk memenangi GP Singapura akhir pekan ini, sebab jika pemilik nomor 44 tersebut memenangi balapan malam tersebut, ia sejajar dengan Ayrton Senna dan Sebastian Vettel, dimana keduanya sama-sama mengumpulkan 41 kemenangan sepanjang karirnya di F1. Selain itu, pembalap asal Amerika Serikat yang juga tampil di GP2, Alexander Rossi akan melakukan debutnya pada balapan F1 akhir pekan ini bersama Manor F1 Team, Sebelumnya, tandem Rio Haryanto musim lalu di Caterham Racing selama 5 seri pertama GP2 tersebut sudah 5 kali terlibat dalam race weekend Formula 1, namun hanya ambil bagian di sesi FP1 sebanyak 5 kali, 4 diantaranya bersama Caterham F1 Team, 1 bersama Marussia. Namun Rossi hanya tampil 5 dari 7 seri tersisa musim ini mengingat di GP2 ia masih berpeluang menjadi juara kendati tertinggal 108 poin dari pemuncak klasmen Stoffel Vandoorne. Posisinya saat GP Rusia dan GP Abu Dhabi digantikan oleh Roberto Merhi, yang kini turun pangkat menjadi pembalap tes bersama Fabio Leimer.

-Circuit Details-



Panjang: 5,065 km (3,147 mil)
Jumlah Tikungan: 23
Dibangun: 2007
Dibuka: 2008
Renovasi Terakhir: 2015
Tire Choice: Pirelli P Zero Soft (Kuning) dan Pirelli P Zero Supersoft (Merah)
Zona deteksi DRS: exit tikungan 4 dan 80 m sebelum apex tikungan 22
Zona aktivasi DRS: 48 m usai tikungan 5 sampai sebelum tikungan 7 dan 45 m usai tikungan 23 sampai sebelum tikungan 1 (home straight)

-Timetable-

Jumat (18/9)
FP1 17:00-18:30
FP2 20:30-22:00

Sabtu (19/9)
FP3 17:00-18:00
Qualifying 20:00-21:00

Minggu (20/9)
Race 19:00

-Driver's Championship (10 besar)-

  1. Lewis Hamilton (GBR/Mercedes) 252 poin
  2. Nico Rosberg (GER/Mercedes) 199 poin
  3. Sebastian Vettel (GER/Ferrari) 178 poin
  4. Felipe Massa (BRA/Williams-Mercedes) 97 poin
  5. Kimi Raikkonen (FIN/Ferrari) 92 poin
  6. Valtteri Bottas (FIN/Williams-Mercedes) 91 poin
  7. Daniil Kvyat (RUS/Red Bull Racing-Renault) 58 poin
  8. Daniel Ricciardo (AUS/Red Bull Racing-Renault) 55 poin
  9. Romain Grosjean (FRA/Lotus-Mercedes) 38 poin
  10. Sergio Perez (MEX/Force India-Mercedes) 33 poin
-Team's Championship-
  1. Mercedes - 451 poin
  2. Ferrari - 270 poin
  3. Williams-Mercedes - 188 poin
  4. Red Bull Racing-Renault - 113 poin
  5. Force India-Mercedes - 63 poin
  6. Lotus-Mercedes - 50 poin
  7. Toro Rosso-Renault - 35 poin
  8. Sauber-Ferrari - 25 poin
  9. McLaren-Honda - 17 poin
  10. Manor-Ferrari - 0 poin
Dikutip dari: Wikipedia, FIA, dan Formula 1.

Kamis, 17 September 2015

Mari Bandingkan 2 Insiden Ini

(atas) Insiden antara Fadli-Jakkrit
(bawah) Insiden antara Merhi-Latifi
Sixth Gear - Mungkin anda masih ingat dengan insiden yang menimpa pembalap asal Indonesia yang mengikuti Asian Road Racing Championship (ARRC), M. Fadli Imamudin. Yap, dia mengalami kecelakaan parah usai race 2 yang berlangsung di Sentul awal Juni kemarin. Saat itu M. Fadli bermaksud menyapa penggemarnya yang ada di tribun, sayang ia dihajar dari belakang oleh pembalap asal Thailand, Jakkrit Sawangswat hingga mengalami cedera serius pada kakinya. Dan, sebulan pasca insiden tersebut, muncul kecelakaan serupa namun hanya saja yang berbeda adalah tempat dan balapan yang berlangsung.

Kejadian "serupa tapi tak sama" ini terjadi dalam ajang Formula Renault 3.5 seri ke-5 yang berlangsung di sirkuit Red Bull Ring, 12 Juli kemarin. Ketika race 1 usai, terjadi tabrakan antara Roberto Merhi (Pons Racing) dengan Nicholas Latifi (Arden International). Saat itu, entah karena Merhi sengaja melambat atau ada mobilnya bermasalah usai balapan, tiba-tiba dari belakang Latifi datang dengan kecepatan tinggi menghantam pembalap asal Spanyol tersebut. Latifi pun "terbang" sebelum akhirnya mendarat di pinggir lintasan, sedangkan Merhi masih tetap di lintasan. Akibat insiden tersebut, sayap belakang mobil yang dikemudikan pembalap yang juga membela Manor F1 Team ini hancur. Beruntung keduanya tidak mengalami cedera serius, namun akibat insiden berbahaya tersebut Merhi dikeluarkan dari final result.

Berikut ini video kecelakaan antara Merhi dengan Latifi:


Minggu, 13 September 2015

Pedrosa: Anda Harus Berusaha Lebih



Sixth Gear - Sama halnya seperti kebanyakan rivalnya Lorenzo, Pedrosa khawatir kalau peraih pole position GP San Marino itu akan 'ngacir' selepas start pada balapan besok (13/9). Start dari urutan keempat, Pedrosa pun bilang bahwa start akan menjadi fokus karena Lorenzo start pertama, kemungkinan ia bisa saja melesat ke urutan pertama dan membangun jarak dengan pembalap di belakangnya.

"Sangat sulit meniru gayanya dan bagaimana ia mengendarai motornya sangat berbeda. Jadi saat ia punya posisi yang lapang saat balapan, dia sangat cepat. Kami harus start sebaik mungkin dan memperbaiki posisi dan menlakukan lap awal yang bagus." ujarnya seperti dilansir crash.net. Meski kehilangan barisan depan, ia masih bisa menunjukkan konsistensi selama sesi latihan. Pedrosa pun mengaku kerap berbuat kesalahan sehingga ia kesulitan memperbaiki catatan waktunya.

Saat ditanya siapa yang akan memenangi balapan besok, ia hanya menjawab dengan singkat, :Kita lihat saja nanti. Yamaha sangat bagus dan kami bisa berusaha dengan tunganggan kami. Dengan Honda, anda mesti berusaha lebih. Tetapi, balapan tetaplah balapan."

Pedrosa dan krunya memiliki sejumlah hal yang diselesaikan besok, seperti pemilihan ban depan, apakah medium atau hard. Untuk ban belakang kelihatannya pilihan jatuh ke ban medium. "Ada beberapa rider mencoba menggunakan ban hard untuk ban belakang, namun kami harus menunggu sampai esok, Jika temperatur naik 7-10 derajat celsius, akan menyebabkan perbedaan (pada pemilihan ban) namun saya rasa perlu lebih pada ban depan ketimbang belakang." tambahnya.

Dikutip dari crash.net

Sabtu, 12 September 2015

Jack Miller: Pindah ke Marc VDS, Kenapa Tidak?



Sixth Gear - Debutan kontroversial MotoGP, Jack Miller mengaku tak masalah bila ia pindah ke tim Marc VDS musim depan, meski keduanya pernah berselisih karena Jack mengingkari perjanjian prakontrak dengan tim tersebut yang ambil bagian di Moto2. Namun karena masalah sponsor, kini HRC berusaha mencarikan destinasi baru bagi rider 20 tahun tersebut. Marc VDS menjadi pilihan realistis mengingat Scott Redding memilih menyebrang ke Octo Pramac Ducati musim depan.

Jack Miller: "Saya rasa keren membela Marc VDS. Saya siap mengendarai Honda di tim manapun, Saya tak punya masalah dengan tim tersebut, mereka tim yang hebat. Tak ada drama diantara kami, saya tenang karena Cristian Gabbarini dan krunya ikut dengan saya. Jadi hanya warna motornya yang ganti. Saya sih oke-oke saja."

Michael Bartholemy, manajer tim Estrella Galicia 0.0 Marc VDS: "Mungkin saja kami menampung Jack, tak masalah jika kami berkolaborasi dengannya di masa depan. Bagi saya, yang terpenting adalah hasil. Saya menginginkan hasil terbaik."

Dikutip dari bola.com

Jumat, 11 September 2015

Preview Seri ke-13 MotoGP



Sixth Gear - Balapan MotoGP akhir pekan ini akan berlangsung di sirkuit Misano World Circuit Marco Simoncelli, sebuah sirkuit yang terletak di sekitar kota Misano, provinsi Rimini, Italia. Namun, karena Italia sudah memiliki ajang GP sendiri, balapan di Misano kemudian diberi tajuk GP San Marino.  Sirkuit sepanjang 4,226 kilometer ini awalnya bernama Misano World Circuit.
Namun sejak 4 November 2011, nama pembalap Marco Simoncelli resmi ditambahkan di bagian belakang. Penambahan nama Simoncelli didedikasikan untuk mengenang sang pembalap yang tewas akibat kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, seminggu sebelum nama sirkuit tersebut diubah.

Dibangun pada kurun waktu 1969-1972, sirkuit ini dibuka pada tahun 1972. Awalnya, sirkuit ini hanya sepanjang 3,488 km, lalu diperpanjang menjadi 4,060 km pada tahun 1993, saat sirkuit Misano pertama kali dimodifikasi. Di tahun yang sama, Wayne Rainey yang saat itu menjadi juara bertahan kelas 500 cc terpaksa mengakhiri karirnya di ajang balap roda dua akibat kecelakaan parah. Dalam kurun waktu 1996-2001, sirkuit ini pun mengalami perombakan fasilitas. Misano mengalami renovasi besar-besaran pada 2006 demi mendapat lisensi sebagai venue penyelenggaraan MotoGP. Lintasan yang semula melawan arah jarum jam dibalik menjadi searah jarum jam untuk memenuhi regulasi keamanan MotoGP. Lebar lintasan pun diperlebar menjadi 14 meter. Pada tahun 2010, pembalap Moto2 asal Jepang, Shoya Tomizawa mengalami insiden yang merenggut nyawanya, dimana ia terjatuh ditengah-tengah balapan dan tubuhnya dilindas Scott Redding dan Alex de Angelis. Kebetulan insiden tersebut terjadi ketika insiden yang menimpa Rainey tepat 17 tahun.

Yang akan menjadi sorotan saat balapan akhir pekan nanti adalah Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, mengingat kini keduanya menjadi kandidat kuat juara dunia musim ini. Sedangkan Marc Marquez, yang tersisih dari perebutan gelar juara dunia usai gagal finis di Silverstone, hanya berharap bisa menganggu duel Rossi vs Lorenzo. Tidak menutup kemungkinan kejutan bisa saja terjadi akhir pekan ini, seperti saat Danilo Petrucci diluar dugaan mampu naik podium di Silverstone dua minggu yang lalu.

-Circuit and Details-



Panjang Lintasan: 4,2 km ( 2,63 mil)
Tikungan : 16 (6 tikungan kiri dan 10 tikungan kanan)
Lebar Lintasan : 14 meter ( 0,351 mil )
Lintasan Lurus Terpanjang : 565 meter
Dibangun: 1969
Modifikasi terakhir: 2006



-Timetable-
Jum'at, 11 September 2015
Moto3 FP1 14:00 - 14:40
MotoGP FP1 14:55 - 15:40
Moto2 FP1 15:55 - 16:40
Moto3 FP2 18:10 - 18:50
MotoGP FP2 19:05 - 19:50
Moto2 FP2 20:05 - 20:50
Sabtu, 12 September 2015
Moto3 FP3 14:00 - 14:40
MotoGP FP3 14:55 - 15:40
Moto2 FP3 15:55 - 16:40
Moto3 QP 17:35 - 18:15
MotoGP FP4 18:30 - 19:00
MotoGP Q1 19:10 - 19:25
MotoGP Q2 19:35 - 19:50
Moto2 QP 20:05 - 20:50
Minggu, 13 September 2015
Moto3 WUP 13:40 - 14:00
Moto2 WUP 14:10 - 14:30
MotoGP WUP 14:40 - 15:00
Moto3 RACE 16:00
Moto2 RACE 17:20
MotoGP RACE 19:00

-The Records-
2014 MotoGP Valentino Rossi Yamaha
2013 MotoGP Jorge Lorenzo Yamaha
2012 MotoGP Jorge Lorenzo Yamaha
2011 MotoGP Jorge Lorenzo Yamaha
2010 MotoGP Dani Pedrosa Honda
2009 MotoGP Valentino Rossi Yamaha
2008 MotoGP Valentino Rossi Yamaha
2007 MotoGP Casey Stoner Ducati
1993 500cc Luca Cadalora Yamaha
1991 500cc Mick Doohan Honda
1990 500cc Wayne Rainey Yamaha

Jumat, 04 September 2015

Preview GP Italia



Sixth Gear – Balapan Formula 1 musim 2015 memasuki seri ke-12 musim ini di sirkuit Autodromo Nazionale Monza, sirkuit yang dikenal sebagai “Cathedral of Speed” karena sirkuit ini memiliki karakter yang cepat mengingat ada sejumlah trek lurus di sirkuit ini. Selain Formula 1, GP2 dan GP3 juga masing-masing memasuki seri ke-8 dan ke-6 di tempat yang sama. Seperti biasa, GP Italia biasanya menjadi penutup rangkaian balapan di Eropa.

Sirkuit Monza sendiri memiliki karakter ultra high-speed dan berbeda dari sirkuit lainnya yang masuk kalender balap F1, GP2, maupun GP3. Sirkuit ini termasuk low downforce karena performa mesin akan diuji disini. Bagaimanapun, performa mobil saat menikung pada high speed corner dan traksi saat keluar dari tikungan masih signifikan dimana kecepatan mobil di trek lurus jauh lebih besar dibandingkan kecepatan di ujung trek lurus.

Biasanya, Monza dikenal kejam untuk ban layaknya Silverstone, dimana bagian lateral ban diuji di tikungan Lesmo dan Parabolica dan bagian longitudinal ditantang pada tikungan S dengan pengereman yang tinggi dan tuntutan traksi yang optimal. Ban juga menjadi objek untuk tes berat pada kerb sirkuit Monza dimana kerb tinggi digunakan beberapa musim terakhir untuk mencegah pembalap menerobos chicane dengan cara melewati run-off area, dengan kemampuan reduksi yang kuat untuk mendapatkan waktu sebaik mungkin, memutuskan titik pengereman menjadi aspek krusial bagi pembalap.

Di Formula 1, tim Ferrari yang tampil sebagai tuan rumah tentu tak ingin kehilangan muka dihadapan pendukungnya sendiri. Sebastian Vettel punya kans untuk menjadi pembalap pertama yang sanggup memenangi GP Italia dengan 3 tim berbeda (sebelumnya ia menang 3 kali di Monza, yakni pada 2008 saat masih bersama Toro Rosso, serta 2011 dan 2013 saat berseragam Red Bull). Vettel yang datang ke GP Italia dengan modal hasil mengecewakan di GP Belgia dimana ia gagal finish akibat ban pecah tentu akan melampiaskan kegagalan di Spa, namun duo Mercedes (Hamilton-Rosberg) bisa saja menghadang ambisi peraih gelar juara dunia 4 kali tersebut. “Anda harus cermat soal pengereman karena trek lurus di sana menuntut kecepatan tinggi. Selain itu, karakteristik trek ini membutuhkan set up downforce yang tepat sehingga mobil lebih sulit dikendalikan” paparnya di planetf1.com.

Sementara itu di GP2,  fokus utama masih pada duel antara Alexander Rossi, Rio Haryanto dan Sergey Sirotkin dimana ketiganya berebut posisi kedua di klasmen pembalap. Rossi sedikit di atas angin berkat kemenangan perdananya musim ini di sprint race GP Belgia, tentu pembalap asal Amerika Serikat tersebut optimis meraih hasil positif di Monza agar bisa menekan Stoffel Vandoorne yang kini memuncaki klasmen pembalap. Di sisi lain, Rio yang datang ke Monza usai nirpoin di Spa dua pekan yang lalu akan melampiaskan kegagalannya akhir pekan ini. Belum lagi Rio pernah naik podium saat masih di GP3, menjadi modal tambahan untuk menggusur eks rekan setimnya di Caterham (sekarang Status GP) tersebut di posisi kedua klasmen pembalap. Raffaele Marciello, pembalap tuan rumah tentunya tidak akan kehilangan muka dihadapan pendukungnya sendiri. Podium setidaknya menjadi bidikan realistis bagi pembalap tim Trident yang merangkap test driver Sauber tersebut.

-Circuits and Details-


Panjang: 5,793 km
Dibangun: 1922
Jumlah Tikungan: 11 (7 kanan, 4 kiri)
Start/finish offset: 0,309 km
Zona deteksi DRS: 95 meter sebelum tikungan 7 dan 20 meter sebelum tikungan 11
Zona aktivasi DRS: 210 meter usai tikungan 7 hingga entry Ascari dan 115 meter usai finish line hingga entry Vialone
Jumlah lap:
F1 – 53 lap (306,72 km)
GP2 –  Feature Race: 30 lap (173,481 km), Sprint Race: 21 lap (121,344 km)
GP3 – Race 1: 21 lap (121,344 km), Race 2: 17 lap (98,172 km)
Lap record:
F1 – 1:21,046 (Rubens Barichello, Ferrari – 2004)
GP2 – 1:30,007 (Vitali Petrov, Barwa Addax – 2010)
GP3 – 1:36,933 (Daniil Kvyat, MW Arden – 2013)

-Tires-
F1: Pirelli P Zero Medium (Putih) dan Pirelli P Zero Soft (Kuning)
GP2: Pirelli P Zero Hard (Jingga) dan Pirelli P Zero Medium (Soft)
GP3: Pirelli P Zero Medium

Sumber: fia.com, The Insider (e-magazine resmi GP2 dan GP3) dan wikipedia.