Sixth Gear - Menyambung bagian sebelumnya dari review GP2 musim 2015, bagian ini sekaligus terakhir dalam kilas balik GP2 musim 2015 akan mengulas mengenai tiga seri terakhir GP2 Series 2015.
Round 9: Sochi Autodrom, Rusia (9-11 Oktober 2015)
Rossi won feature race but Vandoorne sealed the title
Penentuan gelar juara GP2 ditentukan di Sochi Autodrom, Rusia. Vandoorne hanya butuh menang di feature race karena selisih poin yang cukup jauh dari rival terdekatnya, Alexander Rossi. Di sesi kualifikasi yang berlangsung dibawah guyuran hujan, Alex Lynn berhasil meraih pole position. Ketika feature race, terjadi insiden selepas start yang melibatkan Artem Markelov (Rusia/Russian Time), Sergio Canamasas (Spanyol/Daiko Team Lazarus), Marlon Stockinger (Filipina/Status GP) dan Jordan King (Inggris/Racing Engineering). Balapan dihentikan akibat kerusakan pagar pembatas usai tabrakan dan memerlukan perbaikan. Karena memerlukan waktu yang lama untuk memperbaiki pagar, sisa balapan dipangkas menjadi 15 lap. Alexander Rossi yang memilih untuk pit-stop ditengah balapan akhirnya memenangi balapan disusul Pierre Gasly (Prancis/DAMS) dan Stoffel Vandoorne yang baru melakukan pit-stop sebelum balapan usai.
Arthur Pic mengawali sprint race dari pole, namun selepas start ia kalah cepat dari Richie Stanaway (Selandia Baru/Status GP). Belum lagi ia dipecundangi rekan setimnya, Rio Haryanto saat berduel berebut posisi kedua seusai start. Safety car muncul di lap 1 usai insiden antara Marlon Stockinger dengan Rene Binder (Austria/MP Motorsport). Seusai safety car kembali ke pit, Rio sempat mengancam Stanaway namun upayanya gagal karena Stanaway membangun gap hingga 4 detik dengan Rio. Saat balapan tersisa 2 lap, safety car masuk lagi akibat kecelakaan yang menimpa Johnny Cecotto (Venezuela/Trident). Saat tanda SC muncul di lintasan, terjadi kontroversi saat Rio Haryanto dan Richie Stanaway berduel untuk pimpinan lomba. Rio menyalip Stanaway dari sisi dalam di tikungan 13 namun tanda SC muncul usai pembalap Campos Racing tersebut menyalip Stanaway. Imbasnya, Rio diminta mengembalikan pimpinan lomba ke Stanaway oleh steward. Stanaway akhirnya memenangi balapan disusul Rio Haryanto dan Raffaele Marciello (Italia/Trident). Vandoorne pun mengunci gelar juara GP2 usai finish keempat. Keunggulannya sebanyak 108 poin dari Alexander Rossi mustahil dikejar di dua seri tersisa.
Saat itu terjadi inisden di belakang saya (Johnny Cecotto mengalami kecelakaan saat balapan tersisa 2 lap di tikungan 3 pada sprint race) dan saya menyalip Richie Stanaway namun tanda safety car muncul setelah menyalip Stanaway, menurut steward saya harus mengembalikan pimpinan lomba ke Stanaway, namun di mata komentator (Alex Jacques dan Karun Chandhok) sebenarnya saya yang memenangi lomba.
(Rio Haryanto berkomentar mengenai
safety car controversy pada
sprint race GP Rusia saat menjadi narasumber talkshow "Rosi" di auditorium UNS, Solo, 23 Oktober 2015)
Round 10: Sakhir, Bahrain (19-21 November 2015)
ART's 1-2 finish in feature race is enough for team's title, another win for Evans
GP2 kembali ke Bahrain sebagai pengganti seri Jerman yang batal. Seri kesepuluh ini menjadi satu-satunya seri dimana GP2 bukan bertindak sebagai
supporting event F1, melainkan pendukung kompetisi FIA World Endurance Championship seri Bahrain 6 Hours. Pierre Gasly merebut pole di kualifikasi, namun di sesi feature race ia gagal membendung laju Stoffel Vandoorne saat start. Vandoorne tampil sangat meyakinkan hingga akhir balapan dan memenangi feature race disusul Nobuharu Matsushita (Jepang/ART Grand Prix) dan Mitch Evans (Selandia Baru/Russian Time).
Alex Lynn dan Rio Haryanto start dari baris depan pada sprint race. Selepas start terjadi insiden di tikungan 1 dimana Matsushita yang terlalu bernafsu menyodok ke barisan depan, menabrak Rio dan ia melintir. Rio keluar lintasan bersama Pierre Gasly dan Jordan King. Di pertengahan lomba Evans sukses merebut pimpinan lomba dari Alex Lynn dan akhirnya memenangi balapan disusul Vandoorne dan Lynn.
Round 11: Yas Marina, Abu Dhabi, UAE (27-29 November 2015)
Bitter sweet ending
Seri pamungkas GP2 berlangsung di Yas Marina, Abu Dhabi. Untuk kali kedua berturut-turut Pierre Gasly meraih pole, dan di feature race ia sempat memimpin selama 3 lap sebelum Vandoorne mengambil alih di lap keempat. Vandoorne meraih kemenangan ketujuhnya di musim 2015 usai memenangi feature race seri Abu Dhabi. Tempat kedua dan ketiga diisi oleh Raffaele Marciello dan Mitch Evans.
Sama seperti di Bahrain seminggu sebelumnya, Lynn dan Rio mengawali sprint race dari barisan depan. Namun selepas start terjadi insiden di tikungan 3: Pierre Gasly melintir saat berduel dengan Raffaele Marciello untuk posisi kelima, kemudian Norman Nato (Prancis/Arden International) gagal menghindari Gasly dan akhirnya keduanya bertabrakan. Nato pun menyeret Daniel de Jong (Belanda/Trident), Nicholas Latifi (Kanada/MP Motorsport) dan Sean Gelael (Indonesia/Carlin) ke pagar pembatas dekat jalur keluar pit. Keempatnya pun menghantam pagar pembatas hingga akhirnya balapan dihentikan. Karena perbaikan pagar memerlukan waktu yang lama, akhirnya balapan tidak dilanjutkan dan tidak ada yang berhak atas poin dalam sprint race seri Abu Dhabi.
Klasmen akhir GP2 Series 2015
Pembalap (5 besar)
1. S Vandoorne (Belgia/ART Grand Prix) 341,5 poin
2. A Rossi (Amerika Serikat/Racing Engineering) 181,5 poin
3. S Sirotkin (Rusia/Rapax) 139 poin
4. R Haryanto (Indonesia/Campos Racing) 138 poin
5. M Evans (Selandia Baru/Russian Time) 135 poin
Tim (5 besar)
1. ART Grand Prix - 410 poin
2. Racing Engineering - 241,5 poin
3. DAMS - 220 poin
4. Campos Racing - 198 poin
5. Russian Time - 183 poin
Itulah review GP2 musim 2015, sampai jumpa di musim 2016.
Kredit foto: GP2 Media Services, Istimewa